sarasHijra

Ternyata Ini Pendidikan yang Paling Penting Diajarkan pada Anak

Posting Komentar

 Bismillahirrahmanirrahim

Bersyukur pada Allah Subhanahu Wata'ala emak saras bisa merapat pada acara Workshop Ketahanan Keluarga dengan tema Membangun Keluarga Pemenang Kehidupan, Berdaya dan Berjati Diri tanggal 6-7 Mei 2023 lalu. Lama memang tidak merefresh ilmu bersama Ustadz Adriano Rusfi jadi segera emak siapkan catatan untuk mengikat ilmunya.

Satu hal penting yang disampaikan Ustadz Aad begitu bisa kami memanggilnya, bahwa selama ini kita salah mendidik anak jika hanya untuk mengembangkan akademiknya. Biar pinter matematika, biar cas cis cus ngomong English, biar paham sejarah bangsa. Bukan, bukan itu pondasinya, sobat hijrah..lalu apa donk?

Kita belajar cari tau yuk bareng-bareng...

Pengantar

Dari awalnya Revolusi Industri menciptakan adanya pekerjaan-pekerjaan di banyak sektor industri sehingga mengubah sendi kehidupan manusia. Kebutuhan akan pekerja sehingga orang berpindah area dari ladang atau bercocok tanam menjadi pekerja di pabrik. Akibatnya pola hidup pun berubah. 

Saat ini pun hari Senin- Jumat masyarakat sudah disibukkan dengan memenuhi sendi ekonomi. Sementara dalam hidup tak hanya sendi ekonomi yang dipenuhi namun juga sendi lain termasuk mengurusi peradaban keluarga. Oleh karena itu hari sabtu ahad dipenuhi agenda di luar memenuhi perekonomian. 

Perubahan-kehidupan-dari-revolusi-industri

Lalu kapan mendidik keluarga sebagai pondasi peradaban negara? Sementara penerus generasi sangat perlu dipersiapkan mengingat generasi sekarang banyak tantangannya. 

Membangun Anak dari Rumah

Kita tidak bisa menyerahkan masalah membangun manusia ke institusi sekolah karena memang bukan porsinya. Dimana membangun kedewasaan anak hanya bisa dilakukan di rumah di keluarga karena pembiasaan, keteladanan itu berawal dari sikap yang ditunjukkan orang tuanya.

Bolehlah sekolah kita tunjuk untuk menambah ketrampilan memasak, berbicara, memanah, dll. 

Oleh karena itu mari pahamkan diri dan keluarga untuk menyiapkan generasi dari rumah. 

Bagaimana Bila LDM ?

Anak sekarang lbh cepat baligh-nya daripada akilnya karena kurangnya partisipasi ortunya utamanya ayah dalam rumah. Lalu bila posisi ayah tidak setiap hari di rumah karena pekerjaan menuntut harus berada di luar kota yang jarak tempuhnya tak memungkinkan untuk pulang pergi dalam sehari?

Bila LDM, hal-hal ini bisa dilakukan :

1. Jangan berikan semua dana ke istri, saat anak usia baligh butuh biaya utk kebutuhannya biar dia minta sendiri ke ayahnya. 

Saat ia minta, saat itulah ayah bisa memasukkan input-input baik ke anak, karena posisi anak di bawah yg butuh uang maka anak lebih menurut. 

2. Jangan bawa semua diri ayah ke luar rumah, saat makan enak ingat istri, anak, saat lihat barang bagus ingat istri anak, saat lihat anak lucu atau anak bermasalah juga ingat istri anak

3. Manfaatkan teknologi untuk tetap bisa berkomunikasi dengan keluarga. 

4. Jaga wibawa saat di rumah agar anak segan pada ayah. Wibawa yang berhasil dibangun mana pengaruhnya akan tetap ada meski sosoknya tak di rumah. 

Caranya : menjadi ayah yang dicintai (60%) , dihormati (30%), ditakuti (10%) 

5. Banyak doa kebaikan untuk istri anak karena saat menjadi musafir, doa-doanya mustajab

Peran Ayah

Pada segmen kedua, ustadz Aad menjelaskan dengan gamblang peran ayah dalam pendidikan. Ayahlah yang akan ditanya tentang mendidik anak-anaknya bukan istri/ibunya.

Peran ayah adalah menanamkan ego agar saat anak di luar tidak terbawa arus sana sini. Juga pendidikan maskulinitas, yaitu mengajarkan kekuatan fisik dan mental lewat kegiatan kelaki-lakian. Misalnya memperbaiki sepeda, atau motor, mengganti saklar listrik, olah raga berkuda atau sepak bola

Jika porsi ayah minim maka secara alami, ibu akan mengambil lebih banyak peran namun tentu saja lebih dominan feminitasnya. Anak bisa jadi kurang tangguh dalam menghadapi masalah, lebih emosional bukan rasional.

Mendidik Iman

Pendidikan yang mendasar adalah pendidikan iman, yang bisa bedakan Allah dan thagut, kafir dan muslim dan segala sesuatu yang konfrontatif. 

Dan hal ini tugas ayah. 

Iman = awal ajaran Islam, dididik oleh ayah

Akhlak = akhir ajaran Islam, dididik oleh ibu. 


*Entrepreneurship = tidak sekedar berusaha, berbisnis tapi ilmu hidup. 

Modal ayah dalam mendidik anak :

a. Ilham Pendidikan, parenting yg Allah telah instal ke diri seorang ayah

Bila ada 10 anak maka ayah telah diinstal 10 ilham pendidikan anaknya. 

Komunikasi terbaik antara suami istri adalah istri bertanya ke suami, suami menjawab. Karena laki2 adalah qowwam yaitu Allah yang telah melebihkan laki2 dari perempuan. 

Allah memiliki sifat cemburu, saat seorang laki2 tidak menggali lagi ilmu parenting maka Allah akan cabut ilmu itu. 

Rezeki perempuan ada pada rekening ayah perempuan. Saat ijab qabul rejeki itu berpindah ke dirinya sendiri. Sehingga rejeki perempuan/ istri itu bisa membiayai seluruh kehidupannya. 

b. Nafkah

c. Ego, ego yg membuat suami tersinggung bila kata2nya tak didengarkan. 

d. Wibawa, disebabkan oleh ilmu, nafkah, harta, kontribusi, wawasan dan pengalaman. Wibawa ini yg akan membawa respect. 

e. Kekuatan hati, di dalam lembut di luar baja. 

Jangan dibawa keluar rumah semua hati ayah ke luar agar tetap tersambung hubungannya dengan istri anak. Ibarat HP, tinggal chargernyadi rumah. Saat lowbat, pulanglah ke rumah. 

f. Media-media komunikasi yg dipunya dioptimalkan

g. Anak-anak mewarisi karakter-karakter utama ayahnya karena dinasabkan oleh ayahnya


Fitrah Ibu

Karena ayah tak hadir maka peran ayah digantikan ibu yg berdampak pada terkikisnya feminitas ibu. 

Sekarang orang tua memasukkan sekolah anaknya lebih mementingkan kecerdasan intelektual/akal.

Pendidikan Hati

Tapi tidak melihat kebutuhan mengelola hati. 

Sementara informasi begitu cepat berganti, belum sempat paham satu info sudah datang info baru. Sehingga terpaksa menelan apa adanya info. 

Apakah otak kita mampu mencerna apabila terjadi terus menerus proses pertukaran info? 

Nah, ada bagian dari tubuh ini ada yg bisa sangat cepat berubah juga yaitu hati. 

prioritas-pendidikan-bukan-hanya-akademis

Coba kita tadaburi ayat Al-Quran, berapa kali menyebut otak? hanya sekali. Namun banyak ayat berulang kali menyebut hati di dalam Al Qur'an. 

Maka dari itu kita mesti belajar membaca tanda-tanda dari Al Qur'an. 

Otak hebat bisa membuat nilai cum laude, tapi hatilah membuat suatu karya jadi maestro. 

Jenius adalah 20% otak 80% hati.

Prinsipnya : Hati tersambung oleh telinga. 

Otak tersambung oleh mata. 

Maka jika ibu-ibu cerewet, nyinyir ini fungsinya agar telinga anak sensitif.  Agar kemampuan mendengarnya baik. Oleh karena itu ibu dapat mendidik anaknya melalui hati.

Sayangnya instrumen pendidikan di Indonesia lebih banyak visual, power point, grafik. Sementara di luar negri lebih banyak audio. 

Jika bunda andalkan logika, kemampuan berpikir selamanya tidak bisa menyamai laki-laki. Karena itu areanya laki-laki, profesionalisme pun areanya laki-laki.

Kembali pada hati, jika ingin membangun umat maka mulai dari membangun hati. Jadi inilah pendidikan yang menjadi pondasi dalam mendidik anak.

Webinar Ketahanan Keluarga ini terdapat empat segmen dan di tiap segmennya difasilitasi tanya jawab. Beberapa yang bisa emak rangkum ada di antara materi yaa..


Tanya jawab:

1. Mendidik anak tentu saja dengan mendidik diri sendiri. Apa saja yg bisa dilakukan

Biasakan juga membaca sastra, berupa prosa, puisi, pantun. Itu akan melembutkan hati

Bila belajar gramatikal itu mendidik otak. 

2. Bagaimana cara mendidik hati

a. Dengan bicara, mulut dibalas mulut, telinga jadi aktif. 

Ngomel, marah, cerewet dengan dasar cinta. 

b. Beri sentuhan fisik, memeluk krn saat berpelukan hati ikut bicara

3. Indikator bila anak-anak sudah terbangun hatinya :

a. Mudah menitikkan air mata : tanda hati mulai peka dan aktif. 

Dalam beberapa hal baper itu bagus. 

Sesuatu yang menggembirakan ia akan gembira, sesuatu yang menyedihkan ia bersedih. 

b. Mudah berempati dari kesedihan dan penderitaan orang lain. Termasuk saat ada ulama yg didzalimi

4. Ayah mendidik iman, ibu menyiapkan hati. Sama seperti menanam pohon, siapkan dulu tanahnya. 


Sejarah = Ilmu utk mempelajari masa depan dengan belajar dari pengalaman masa lalu

Akan menjadi apa anak2 kita, lihatlah masa depan. 

Kapasitas yg sudah Allah berikan pada anak kita :

🦢Kebutuhan masa depan

🦢Masalah masa depan

🦢 modal di masa lalu

Didiklah anak-anakmu yg terbaik sesuai dengan jamannya, kata Ali bin Abi Thalib. 

Jangan pernah membenci sejarah, jangan pula membenci pengasuhan ortu kita di masa lalu karena itu merupakan hadiah Allah untuk bisa di bangun link untuk masa depan. 

Bahan masa lalu, arsiteknya masa depan. 

5. Pendidikan seksualitas diajarkan mulai umur 7th. Apa saja yang bisa kita kenalkan?

Jika ada momen-momen yg disediakan oleh Allah. 

Misal saat anak melihat kucing kawin. 

Tugas ayah yg bicara seksualitas pada anak laki-laki dan perempuannya. Karena perempuan sungkan, tabu bicara duluan hal ini. 

Dan tidak perlu menunggu anak mimpi basah. 

Anak yg mulai sulit diatur, mulai ngeyel, perilaku berubah kaya anak TK, bisa menjadi tanda anak mulai puber. 

6. Jangan meninggalkan generasi yang lemah. Bagaimana cara utk mengelola anak jaman sekarang? 

Kembangkan potensi anak


Fungsi Pernikahan

Yang perlu dipahami dari pernikahan dalam Islam, seorang laki-laki berhadapan dengan wali perempuan. Sifatnya bukan partnership, kerjasama. 

Wali tugasnya mencarikan suami yg baik. 

Namun keputusan ya atau tidak tetap pada calon istri. 

Laki2 yg memuliakan istri = memuliakan diri  sendiri

mencintai istri = mencintai diri sendiri. 

Sakinah

Lahir dari kata "sukun"

= tenang, tentram, diam. 

Rumah = maksan, tempat orang berdiam diri. 


Dalam Al Qur'an, Hai laki2 tempatkanlah perempuan dimana kamu tinggal.

Dalam kondisi LDR, yg bukan alasan syar'i, saat istri tidak bisa diajak tinggal di tempat kerja seperti di lepas pantai, di laut, di tengah hutan. 

Jadi bila alasannya karena istri punya karir sendiri di luar kota itu bukan alasan syar'i. 

Pernikahan sakinah karena terjadi dari kecocokan bukan karena kesamaan. Meski kecocokan bisa lahir dari kesamaan juga bisa juga dari kedekatan kontras. 

Misal sendok dan garpu, tidak sama tapi cocok

Asal muasal dari sakinah : keridhoan. Haram menikah karena paksaan. 

Setelah disatukan dalam ijab qobul, mitsaqon gholidho = perjanjian yg kuat. Tangan Allah ada di atas tangan laki2 dan perempuan, langsung saat itu juga ada kalimat pertanggungjawaban (sighot taklik) . 

Mawaddah warahmah (kata sifat) adalah hadiah/ pemberian Allah untuk mereka-mereka yg memperjuangkan sakinah sebagai target jangka pendek.

Adapun sakinah adalah perjuangan dan pengorbanan. Makanya menggunakan kata kerja. 

Pemilik sakinah adalah perempuan dan dihasilkan dari hati bukan di otak. 

Hati manusia mudah was-was tapi bila otak juga muncul skeptis maka membuat goncang. 


Sakinah butuh alat, sarana prasarana, dan situasi. 

Maka dari itu suami perlu menyiapkan rumah dan kepemimpinan untuk membangun sakinah. 

Amir = gunakan maskulinitasnya untuk bangun infrastruktur

Imam = ing ngarso sung tuladha, ing madyo mangun karso, tut wuri handayani. 

Petir yang Allah ciptakan sebagai tanda2 kekuasaan Allah. Petir sebagai tanda ketakutan dan harapan. Takut karena suara yg menggelegar dan harapan karena hadirnya petir sebagai tanda akan datang hujan yg memberi rahmat. 

Maka bila dalam rumah tangga terlalu sering terjadi petir tapi tak jua hadir hujan maka sakinah akan sulit terbentuk. 


Tanya jawab :

1. Prinsip jodoh di tangan Allah sehingga hanya menunggu secara pasif atau dinyatakan jodohnya nanti di akhirat. Bagaimana tanggapan ustadz Aad mengenai hal itu?

Sebenarnya jodohnya sudah dilewatkan di depannya tapi selalu ditolak. 

Seorang perempuan boleh mencari jodoh. Dan tanggung jawab wali juga mencarikan jodoh. 

Bila sudah proses perjodohan dan pernikahan maka bangunlah keridhoan. 

2. Anak mudah baper dan gampang depresi. Mengapa bisa terjadi seperti itu?

Hal itu bisa terjadi karena sentuhan ibunya banyak tapi sentuhan ayahnya kurang. 

Ingatkan para ayah dan doakan agar ayah mau terlibat dalam pengasuhan. 

3. Bagaimana memberi saran keluarga yg ada ketimpangan peran. 

Idealnya : suami dulu yg dibenahi

Realnya : perbaiki dari hati. 

Jadi ketika kita berhubungan dengan sesama istri maka masukan untuk istri dulu baru istri berkomunikasi ke suami.

Bertakwalah kalian sesanggup kalian. 

4. Bagaimana menjadi ibu sambung dalam mendidik anak tiri? 

a. Seorang perempuan dinikahi untuk menjadi istrimu bukan untuk menjadi pembantu RT. 

Jadi fokus istri : menjadi istri terbaik. 

Anak2 tiri adalah anak2 suami kita. 

b. Gak perlu dipikirkan ibu tiri kejam atau penyayang yang penting tulus. 

c. Bicara untuk menaklukan hati anak2 sambung, mintalah pada Allah untuk melembutkan hati anak2. Karena itu urusan Allah. 

Yg penting kita lakukan adalah menyambung rasa, seperti tau kapan tgl ultah, apa hobinya.


Demikian inti sari dari webinar ketahanan keluarga semoga ada manfaat dan insight yang bisa diambil ya, Wallahu'alam bisshowab

Saras Hijrah
Seorang ibu pembelajar yang sadar akan kekurangan dirinya dan terus menempa diri menjadi seseorang yang bermanfaat bagi diri dan lingkungan

Related Posts

Posting Komentar