Bismillahirrahmanirrahim
Waktu tidak bisa diulang. Pepatah ini lazim di telinga
kita yang menyiratkan pentingnya mengelola waktu agar bermanfaat. Tentu aja
banyak tantangannya karena di zaman pesatnya teknologi ini banyak distraksi bila tak lihai mengaturnya.
Contohnya cuma pengen lihat pesan tugas guru untuk anak kita,jadi malah stalking ig temen. Niatnya cuma semenit bisa berjam-jam, duh.
Wah, kalau dibiarin bisa gaswat nih. Mesti belajar menej waktu kitaaa.
Di berbagai platform media tentunya bisa kita jumpai
cara mengelola waktu. Namun emak coba bagikan how to manage your time dan sudah
terbukti bisa produktif hari itu. Wah, gimana tuh?
Simak aja di tulisan 5 Cara Cerdas Tuk Bisa Lakukan
Banyak Hal Seharian di bawah ini.
Perintah untuk Umat Muslim dalam Kelola Waktu
Dibahas di Al Qur'an
Sebagai seorang muslim, Allah sudah memfirmankan
perintah untuk mengelola waktu seperti di Al Qur’an surat Al ‘Ashr.
“Demi masa (waktu). Sesungguhnya manusia benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan beramal soleh serta saling menasihati untuk kebenaran dan kesabaran.”
Tidak aja di surat itu, masih ada surat Al Hasyr 18,
Al Kahfi ayat 2, Al Infithar ayat 10-12 juga berkaitan dengan manajemen waktu.
Perintah Allah adalah untuk Kebaikan Manusia
Bila Allah sudah memerintahkan, itu artinya hal ini penting kita lakukan untuk kebaikan diri. Coz Allah tak pernah salah mengatur kehidupan makhluk-Nya.
Allah yang menciptakan kita, Allah pula yang menyiapkan piranti untuk menolong ciptaan-Nya.
5 Langkah Cerdas Tuk Bisa Lakukan Banyak Hal
1. Tunaikan Hak Allah di Pagi Hari
Maksudnya apa nih? Atinya adalah sebagai Dzat yang wajib kita ibadahi maka aktifitas dari bangun tidur sampai tidur lagi adalah dalam rangka beribadah pada Sang Pencipta.
Atas izin Allah, mata kita masih terbuka di pagi hari, bisa bernafas pakai oksigen yang gratis itu salah satu dari sekian banyak nikmat-Nya yang harus disadari dan disyukuri. Maka awali hari pula dengan rangkaian amalan pagi.
Dari majelis ilmu yang emak ikuti dengan ustadzah Dyah
Rachmawati, berikut adalah amalan utama di pagi hari,
a. Sebelum Shubuh :
- Sholat
tahajud
- Istighfar
sampai datang adzan shubuh
- Sholat
sunah qobliyah shubuh
b. Setelah shubuh :
- dzikir wirid (subhanallah, alhamdulillah, Allahu Akbar sebanyak masing-masing 33x, laa ila hailahailallah, laa khawla walaa quwwata illa billah)
- doa
- wirid mohon jaminan rizqi yang halal (41x)
- dzikir matsurot
- Membaca Qur’an Ar Rahman, Al Waqiah
- Sholat dhuha
- Sholat dhuhur
Memang banyak ya
sobat hijrah, agar ringan biasakan satu demi satu dulu lalu rutinkan. Jika
sudah terbangun kebiasaan satu amalan, bisa ditambah amalan lain.
Jadi kunci pagi
hari adalah gak terlambat bangun ya. Pasang alarm juga bisa membantu.
Lalu amalan lain bisa dilanjut di sore hari :
c. Sebelum Magrib
- Sholat ashar
- Dzikir, doa
- Baca Qur'an Surat Yasin, Ad Dhukhon
d. Setelah Maghrib
- Sholat maghrib
- Dzikir, doa
- Baca Qur'an Surat Al Mulk, As Sajdah ( Jika Hari Jumat)
- Tilawah Qur'an
- Sholat isya, dzikir, doa
2. Siapkan
Sarapan Simpel di Pagi Hari
Setelah kita tunaikan hak Allah, lanjut kegiatan berikutnya. Sebagai ibu pasti segera sibuk di dapur siapkan sarapan. Nah agar waktunya efektif, food preparation bisa diterapkan, atau udah nyicil potong-potong sayur di malam hari. Atau siapkan sarapan simple seperti nasi goreng, goreng tempe dan sayur bening.
Nanti siang, baru lanjut masak dengan variasi yang lebih banyak. Silakan keluarkan idealismemu saat di dapur hehe. Sehingga di waktu pagi yang hectic tak perlu keluar tanduknya gegara masakan belum kelar ya sementara masih banyak hal kudu disiapkan.
3. Utamakan
Makhluk Hidup daripada Benda Mati
Emak saras pernah mengalami masa mengurusi balita dan
anak sekolah yang heboh di pagi hari lo. Sukses uring-uringan merambat pas udah di kantor kala itu. Ternyata setelah mengikuti berbagai kelas
parenting, kita perlu setting prioritas ya.
Yaitu utamakan makhluk hidup ketimbang benda mati. Jika anak menangis saat kita motong sayur, ya pegang dulu anak.
Cek apakah dia lapar, haus, ngantuk, atau capek. Masaknya bisa di-pause. Atau saat suami pulang kantor, sambut dengan senyum cantik dan teh anget jika beliau suka dibuatin teh ya. Scroll layar hp-nya bisa dilanjut nanti kok.
Bila sobat hijrah seorang ibu bekerja di ranah publik, delegasikan tugas rumah tangga yang memang bisa dikerjakan outsourcing. Misal urusan cucian ke laundry, urusan masakan ke catering.
Adapun urusan sebagai istri yang jangan sampai dialihkan ke orang lain adalah melayani suami dan mendidik anak-anak dengan cinta.
4. Bangun
Kerjasama dengan Anggota Keluarga
Selain untuk menjaga kewarasan seorang bunda di rumah, melatih anak bertanggung jawab juga penting yes. Yuk, kita inisiasi forum ngobrol bareng anggota keluarga membahas perlunya tugas anggota keluarga dalam rumah tangga.
Tentu aja disesuaikan dengan usianya ya. Anak usia TK bisa diberi tugas sederhana menutup korden jendela jika menjelang maghrib, menaruh piring kotornya di tempat cuci piring.
Sedangkan anak usia SD bisa dilatih mencuci baju rumahnya, mencuci
piring, menyapu, mengepel, memberi makan dan membersihkan kendang hewan peliharaan.
Sang ayah juga diberi tugas rumah tangga seperti membeli gallon air mineral, mencuci mobil, dan menghandle anak jika sedang tantrum.
5. Turunkan
Standar
Dalam menejemen waktu yang diatur adalah diri sendiri
dan anggota keluarga yang bisa dikelola dalam kuasa kita. Sebagaimana kita yang
sedang berproses menuju kebaikan, suami dan anak pun sedang berproses. Maka
penting diingat bahwa perlu menurukan standar agar kita tidak stress.
Apalagi jika terbiasa hidup dalam lingkungan bersih, tertib, dan nyaman. Bila standar itu yang selalu diterapkan dalam rumah namun tidak tercapai malah akan timbul uring-uringan.
Hati-hati selain jadi lupa bersyukur, juga rawan muncul konflik dengan anggota keluarga.
Jadi gak papa Mak, kalau hasil ngepel anak belum keset dan merata. Atau nyikat lantai kamar mandinya belum bersih banget. Tetap apresiasi upayanya memenuhi tugasnya. Hargai prosesnya sebagaimana kta dulu juga butuh waktu untuk bisa advance urusan rumah tangga kan.
Ingat pula tak harus selalu rumah rapi, bersih, wangi. Kadang berantakan di sana sini menjadi tanda anak-anak kita sehat dan aktif. Sesekali diubah aja pov-nya.
Suatu saat jika mereka sudah besar, kuliah, bekerja, tinggal di luar kota, rumah justru sepi dari keriaan. Saat itulah kita bisa bebas bersih-bersih rumah sampai kinclong. Menata pajangan tanpa takut tersenggol dan pecah. Ah, justru mendatangkan kerinduan akan masa hidup bersama anak-anak kannn.
Posting Komentar
Posting Komentar