sarasHijra

5 Cara Jitu Proteksi Anak dari Predator Seksual, Penting Banget Ini !

2 komentar


Predator Seksual Anak, bahasannya ngeri-ngeri sedep Makk. Hmm, mau gak mau emak-emak mesti tingkatkan alarm kewaspadaan di jaman ini. Betapa enggak, teknologi yang berkembang menjadikan kita sangat mudah ndapetin informasi melalui gambar, suara, dan video. Hubungan satu orang di Jawa bisa langsung konek dengan puluhan orang di Korea hanya lewat sebuah layar di di tangan. Aktifitas seseorang mudah pula langsung dilihat seluruh orang di pelosok dunia. Bila dalam rangka menyebarkan kebaikan, segala tampilan di internet tentu saja bermanfaat. Namun bila konten negatif justru merajai dan “ diterima” di dunia maya tentu harus diwaspadai. Apalagi jika yang mengakses itu anak-anak kita yang belum terampil membedakan mana baik buruknya tampilan.

Kita sadari kini makin banyak muncul pihak-pihak yang sengaja ingin merusak bangsa. Adalah predator seksual anak yang mengintai masa indah perkembangan penerus masa depan negara ini. Yuk, kita kenali dengan lakukan 5 cara jitu proteksi anak dari predator seksual, penting banget ini karena mereka ada di sekitar kita. Apa aja dan bagaimana caranya?


Adalah Tugas Kita sebagai Orang Tua

Dalil yang Mendasari

Ayah Bunda, sebelum kita mengenali predator seksual yuk sama-sama pahamkan tugas dan tanggung jawab kita sebagai orang tua. Alhamdulillah dari acara webinar Waspada Predator Seksual Anak yang diselenggarakan oleh Fatherman Kamis, 22 September lalu, emak saras kembali belajar pentingnya menjaga anak.

Allah telah memerintahkan kita di Qur’an Surat At Tahrim ayat 6 :
Wahai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar dan keras, yang tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan”.

Ustadz Bendri Jaisyurrahman sebagai narsum Fatherman mengingatkan kami sebagai orang tua bahwa penjagaan ke anak bukan saja dari api neraka namun juga fitnah dunia. Diantaranya mencegah anak dari predator seksual yang melakukan pelecehan seksual pada anak.

Tugas Orang Tua

Sungguh tugas dan tanggung jawab mendidik anak adalah pada orang tuanya. Bukan pada guru, ustadz/ ustadzahnya, guru lesnya, atau bahkan pengasuhnya. Orang tuanya lah yang akan dimintai pertanggung jawaban Allah di akhirat kelak. Maka marilah kita bersungguh-sungguh mengupayakan penjagaan lewat ilmu dan ihktiar.

Predator Seksual Anak

Apa saja, dalam bentuk seperti apa ya predator anak itu? Apakah manusia jadi-jadian? Yuk, lanjut simak catatan berikut ini.



Kenali Predator Seksual Anak

Jika sebelumnya penjahat yang ada di sekitar anak menggunakan metode kekerasan kini kondisinya jauh berbeda. Para penjahat kini merebut anak anak bukan lagi dengan paksaan dan ancaman namun dengan memikat hati dengan tampilan orang baik dan ramah. Wah.

Hal ini pun diakui para psikolog yang menangani kasus pelecehan seksual oleh seorang penjahat terkenal dengan sebutan Kang Emon pada tahun 2015. Dari wawancara dengan para korban berusia anak belasan tahun, Kang Emon justru diapresiasi bahwa dia adalah orang yang baik.

Disitulah kita harus merasa kecolongan bahwa sebagai orang tuanya sendiri malah belum bisa mengikat hati anak. Sehingga mereka malah tertarik dengan kebaikan orang lain yang ternyata menjerumuskan.

Teknik Grooming Sang Penjahat

Menurut Lembaga Psikologi UGM bahwa grooming sebagai upaya yang dilakukan oleh seseorang untuk membangun hubungan, kepercayaan, dan hubungan emosional dengan seorang anak atau remaja sehingga mereka dapat memanipulasi, mengekspolitasi, dan melecehkan mereka.

Ustadz Bendri menyampaikan, ada 2 teknik grooming sang penjahat seksual :
a. Lewat dunia nyata
Karena penjahat bisa berada dimana saja bahkan di dekat anak-anak maka hindari bersalaman dengan orang asing. Anak kadang bisa merasakan aura negatif pada orang asing. Sehingga jika ia menolak bersalaman, hargai mereka. Karena sentuhan fisik juga bisa dijadikan awal penjahat memikat anak.

b. Lewat dunia maya
Anak yang sudah biasa mengakses gadget dan punya akun sosmed sendiri rawan diintai para predator seksual. Curhatan mereka di sosmed umumnya menambahkan tagar, seperti :
#kzl (kesel)
#gmz (gemes)
#bete

Justru akan mudah di-searching dan jadi sasaran empuk untuk didekati para predator.

Ayah Irwan Rinaldi sebagai pemateri kedua di acara Fatherman juga menambahkan bahwa cara kerja penjahat seksual adalah dengan manipulasi psikologi. Istilah ini dipakai karena para pelaku kejahatan seksual menampilkan sosok wangi, keren, bermobil, dan ramah. Hal ini jelas untuk menarik minat anak-anak yang haus kasih sayang. Anak-anak di luar sana yang hampa jiwanya, hampir tak ada fasilitas curhat, pujian, atau pelukan saat mereka membutuhkannya di sebuah tempat yang mestinya paling nyaman yaitu rumah.

Sasaran Predator Seksual

Menurut data yang dihimpun Ayah Irwan, sebagian besar korban kejahatan seksual berusia :

a. Pra pubertas usia <5 tahun (infanthophilia)
b. Usia 10- 12/ 13 tahun (hebophilia) terutama anak perempuan di usia 10-14 tahun. Rentang usia ini menurut Ayah Irwan, anak perempuan sudah bisa “menikmati” hubungan seksual.



Penyebab Terjadi Kekerasan Seksual pada Anak

Ada 2 faktor penyebab terjadinya kekerasan seksual pada anak :

a. Faktor Eksternal
Yaitu kepribadian pelaku, media sosial bebas tanpa hambatan mengakses dan terakses tampilan pornografi/ aksi, dan disinyalir adanya gerakan terstuktur untuk mencelakakan anak Indonesia.

b. Faktor Internal
Pola asuh yang menyimpang baik dari ayah dan atau ibu, konstruksi gender yang tidak terbangun, dan pengenalan pendidikan seksual yang tidak optimal.


Proteksi Anak dari Predator Seksual

Bagaimanapun juga kita perlu menyiapkan anak terhadap segala kemungkinan. Meski tak mungkin mengurungnya sepanjang hari dalam rumah atau melarangnya beraktifitas ini itu. Namun ada hal-hal yang perlu kita pahami agar kewaspadaan hadir tanpa parno berlebihan ya.

5 Cara Jitu Proteksi Anak dari Predator Seksual

Ustadz Bendri dan Ayah Irwan banyak memberi gambaran cara proteksi anak dari predator seksual. Berikut adalah 5 cara jitu proteksi anak dari predator seksual :

1. Minta pertolongan Allah
Allah adalah sebaik-baik penjaga, termasuk menjaga anak kita. Apalagi saat kita tak bisa mendampingi anak 24 jam terus-menerus.
Perbanyak doa dan amal salih ya bunda

2. Rebut hati anak
Ayo bangun kelekatan anak dengan kita. Tentu saja ini dimulai dari kesadaran penuh sebagai orang tua yang bertanggung jawab atas pendidikan dan pengasuhan anak.

Jalankan fungsi sebagai suami/ ayah yang :
  • bertanggung jawab secara ekonomi
  • guru/ role model
  • monitoring disiplin anak
  • teman anak
Juga fungsi istri/ ibu utamanya dalam maternal bonding di usia dini.

Ayah Bunda, mari sediakan waktu bersama anak-anak, bercerita, mendongeng, belajar, bermain bersama. Terima perasaan anak saat mereka sedih, marah, atau kecewa. Apresiasi kebaikannya meski suatu hal kecil. Namun sejatinya bermakna bagi mereka.

3. Ajarkan anak jenis sentuhan, yaitu :
a. Sentuhan pantas di bagian tubuh seperti tangan saat bersalaman
b. Sentuhan meragukan pada bagian tubuh seperti bahu, pinggang
c. Sentuhan tidak pantas pada bagian aurat yaitu dada dan area kemaluan pada perempuan juga area kemaluan laki-laki

Kita bisa ajarkan lagu “Sentuhan Boleh” yang sudah sering didendangkan ya.

4. Ajarkan anak pohon kekerabatan
a. Kenalkan konsep mahram dan bukan mahram
b. Bantu mendefinisikan siapa itu saudara, sahabat, teman, orang yang baru dikenal, dan orang asing

5. Ajarkan anak proteksi diri
a. Ramah boleh, pecicilan no
b. Ajarkan anak mana hal yang boleh disampaikan ke orang lain,mana yang tidak
c. Ajarkan untuk percaya pada hati nurani atau firasat. Kenali ucapan, sikap, dan tindakan predator yang mencurigakan.
d. Latih pula kemampuan anak untuk bertahan baik dengan ucapan atau tindakan. Anak dapat berteriak, minta tolong, lari atau lawan bila mereka sudah dibekali ilmu bela diri.
e. Ajarkan anak untuk lapor ke orang dewasa yang ia kenal.




Jadi mari Ayah Bunda kita lakukan pencegahan terjadinya kekerasan seksual pada anak.

Bila Kekerasan Seksual Sudah Terjadi pada Anak

Pada penutup webinar kemarin, Ayah Irwan juga memberi saran apabila sudah terjadi kekerasan seksual pada anak, naudzubillah himindzalik yaaa..
Dengan cara :
a. Fokus pada kondisi kejiwaan anak
b. Berikan ruang bercerita dan ungkapkan perasaannya
c. Jangan terburu-buru menasihati
d. Cegah kedzaliman pelaku dengan melaporkan ke pihak berwajib
e. Libatkan ahli kejiwaan untuk penanganan lebih lanjut pada anak


Dari webinar tersebut tentu saja bertambah pula hasanah ilmu emak. Betapa tugas kita sebagai orang tua bertambah ruang lingkupnya. Namun sejatinya tugas kita sebagai orang tua tentunya mesti didasari sebuah prinsip. Bahwa Allah akan senantiasa bersama hamba-hamba-Nya yang bersabar dan memohon pertolongan.

Semoga Allah mampukan kita menjadi orang tua yang menjaga fitrah anak hingga nanti waktunya kembali. Jadi mari kita upayakan 5 cara jitu proteksi anak dari predator seksual dan senantiasa memohon pada Allah semoga anak-anak dijauhkan dari pengaruh buruk lingkungan. Khususnya para predator seksual yang mengintai keseharian mereka. Aamiin yaa Robbali’alamin





Saras Hijrah
Seorang ibu pembelajar yang sadar akan kekurangan dirinya dan terus menempa diri menjadi seseorang yang bermanfaat bagi diri dan lingkungan

Related Posts

2 komentar

  1. Tulisan dan informasi yang sangat bermanfaat, jazakillah say 🥰

    BalasHapus
  2. begini hukum yang berlaku bagi para preadator anak https://fh.unair.ac.id/tepatkah-predator-seksual-dihukum-mati-berikut-kata-pakar-hukum-pidana-unair/

    BalasHapus

Posting Komentar