sarasHijra

I am a Parenting Enthusiast and Local Environment Activist

1 komentar

Personal Branding adalah keniscayaan dan kebutuhan bagi personality di zaman ini. Tidak hanya di sisi profesional namun juga non profesional. Ya, sebagai ibu rumah tangga emak saras juga diingatkan oleh berbagai praktisi untuk perlu memetakan diri kita akan berperan di bagian mana. Personal branding emak saras adalah I am a parenting enthusiast and local Environment.



Hal ini penting agar kita tahu siapa diri kita dan untuk apa kita diciptakan di dunia ini. Tidaklah Allah mengutus kita sebagai makhluk terbaik di antara makhluk lainnya melainkan karena adanya pembeda yaitu akal dan hati nurani.Dengan akal dan hati nurani maka kita diberi kemampuan untuk berpikir dan berperasaan sesuai tuntutan agama.

Yuk, kita ingat kembali tujuan penciptaan kita yaitu untuk beribadah pada Allah dan untuk menjadi pemimpin di muka bumi ini. Paling tidak memimpin diri sendiri yang mendatangkan manfaat bagi diri dan orang lain. Menjadi pemimpin adalah profesional menjalankan perannya di bumi ini. Nah, bagaimana bisa profesional ? Dimulai dengan mengetahui minat dan bakat kita.

Terus apa nih korelasi antara personal branding, minat, bakat, dan value pribadi, Mak?

Boleh yuk, kita bahas sama-sama…


Korelasi Personal Branding, Minat, dan Bakat 

Bakat

Pengertian Bakat

Bakat menurut Ustdaz Abdul Kholik adalah sifat, pikiran, dan tindakan yang alami dan berulang-ulang yang menghasilkan produktifitas. Setiap kita punya bakat yang unik lain dari pada yang lain dan sudah dibawa sejak lahir.



Sedangkan dari homeschooling talenta, bakat (aptitude) adalah suatu kemampuan yang dimiliki oleh seseorang dimana kemampuan tersebut sudah melekat dalam dirinya dan dapat digunakan untuk melakukan hal-hal tertentu dengan lebih cepat dan lebih baik dibandingkan orang biasa.

Bila dilhat dari definisi ini, poin penting dari bakat adalah bawaan lahir.

Contoh Bakat

Ketika seorang anak lebih luwes menggambar bentuk kapal, bangunan, orang maka bisa dikatakan anak tersebut berbakat menggambar.

Minat

Pengertian Minat

Adalah rasa keingintahuan (curiosity) untuk mempelajari sesuatu yang telah dicintainya. (Abdul Kholiq, Pendidikan Karakter Nabawiyah). Sedangkan menurut Shaleh Abdul Rahman, minat adalah suatu kecenderungan untuk memberikan perhatian dan bertindak terhadap orang, aktifitas atau situasi yang menjadi objek dari minat tersebut dengan disertai perasaan senang atau gembira.



Sudah terasa perbedaannya kah antara bakat dan minat?

Bila bakat adalah bawaan lahir (nature) maka minat adalah nurture alias dapat dimunculkan dan dikembangkan meski seseorang belum mempunyai bakat tertentu. Ini pemahaman emak saras sendiri ya hehe.

Jadi bila seseorang punya bakat sebagai perajut namun tak pernak diasah, dikembangkan, dan terus dilatih maka kemampuan itu tak membuatnya special. Berbeda bila seseorang mungkin tak berbakat merajut namun ia berletih-letih mencoba, melatih, dan memperbanyak jam terbang merajut maka kemampuannya bisa melebihi orang yang mestinya berbakat merajut.

 

Personal Branding

Pengertian

Personal Branding menurut tulisan cakeresume adalah cara kita mempresentasikan diri ke orang lain. Personal brand yang sukses adalah ketika kamu bisa menciptakan kesan yang konsisten terhadap audiens. Oleh karena itu personal branding kita harus benar-benar mencerminkan siapa diri kamu. Ini mencakup kombinasi dari skill dan pengalaman yang kamu miliki sampai nilai-nilai pribadi yang kamu pegang.



Gampangnya personal branding adalah penceritaan kisah kita dan kesan orang lain terhadap reputasi online kita.

Hubungan Antara Bakat, Minat, dan Personal Branding

Emak rasa personal branding dibangun dari komponen bakat dan minat. Setuju nggak?

Siapa diri kita, apa peran peradaban yang bisa kita berikan bergantung dari apa yang kita punyai. Banyak ahli merumuskan : “Kita tidak bisa memberi apa yang tidak kita miliki.”

Jadi tentu saja tak hanya sekedar mengandalkan hadirnya bakat namun ada upaya berkelanjutan agar bakat terasah dengan baik. Seperti menambah pengetahuan dan ketrampilan sehingga tetap sejalan dengan perkembangan zaman. Dengan begitu minat akan tumbuh bersamaan akan kecintaan terhadap aktifitas bakat tersebut.

Menurut Abah Rama Royani founder Talents Mapping, bakat mempunyai ciri 4 E :

1.       Enjoy yaitu menikmati pekerjaan/ aktifitasnya

2.       Easy yaitu mudah melakukan dan menyelesaikan aktifitas

3.       Excellent yaitu memberi hasil yang baik

4.       Earn yaitu bisa menghasilkan pendapatan

 

Nah personal branding bisa terwujud bila kita enjoy, easy, excellent hingga pada puncaknya mencapai earn sebagai sarana kita mencari nafkah.  Bahkan jika sudah mencintai aktifitas atau pekerjaannya, beberapa orang rela tak dibayar karena ia bersuka cita menjalaninya.

Agar personal branding senantiasa menjiwai aktifitas seseorang maka emak menambahkan adanya value pribadi. 



Personal Branding Emak Saras

Peta Bakatku

Dari beberapa tools untuk mengetahui apa saja bakat emak, dapat disimpulkan gambaran bakat yang sampai sekarang masih ditekuni. Beberapa bakat itu adalah :

Public Speaker

Emak saras bersyukur mendapat kesempatan mengetahui bakat diri saat usia muda. Public Speaking. Nggak pernah terbayang sebelumnya karena dulunya minder plus pemalu. Berada dalam support system sebuah komunitas Direct Selling menuntut diri ini berani tampil untuk presentasi. Latihan satu dua kali tentu saja kagok. Hingga diulang puluhan mungkin sudah ratusan kali sampai susunan kalimat sama dengan bentuk presentasi baku product knowledge perusahaan kala itu.

Diawali dengan demam panggung, keringat dingin saat harus tampil di depan orang banyak menjadi bagian dari sejarah membentuk kepercayaan diri. Buku-buku pembangun kepribadian juga dilalap untuk perkaya ilmu dan menguatkan minat. Alhamdulillah meski belum dijadikan profesi namun public speaking menjadi personal branding pertama emak.

Educator

Bakat ini sepertinya jelas mengalir dari bapak dan ibu emak yang pendidik. Bapak pensiunan dosen Unner dan Ibu pensiunan guru SMK 7 Semarang (dulu STM Pembangunan). Lahir di lingkungan pendidik membuat emak familiar dengan belajar dan mengajarkan ke orang lain. Kuliah emak pun memilih peminatan Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku di FKM Undip di semester akhir. Intinya banyak penyuluhan wkwkwk.

Meski pernah berharap anaknya mengikuti jejak menjadi dosen namun tak lolos seleksi, orang tua tetap bersyukur emak sempat berkarir di perusahaan asuransi sosial di bidang kesehatan. Lepas mundur dari kedinasan justru kini kesempatan mendidik jauh lebih besar. Mendidik diri sendiri sebagai istri dan ibu dan mendidik anak sebagai bagian dari tugas dan tanggung jawab peradaban.

Khusus di bagian ini, emak pernah mengikuti pelatihan menjadi orang tua dan guru di Sekolah Al Falah Cipayung, Jakarta Timur. Karena ingin mewujudkan mimpi besar yaitu membangun sekolah anak usia dini. Pelatihan dengan 7 modul baru diselesaikan di modul ke-4 karena kebutuhan saat itu belum memungkinkan untuk tuntas di semua modul. Qodarullah pandemic Covid-19 memberi jeda untuk mewujudkan impian tersebut.

It’s oke, ilmunya harus tetap dimurojaah alias diulang-ulang agar tetap nempel di otak ya. Alhamdulillah emak saras sangat terbantu murojaah saat diminta berbagi di berbagai kesempatan. Sambutan yang baik dari audiens membuat bakat ini makin emak minati.

Writer

Menulis adalah kepingan puzzle masa kecil dalam bentuk menulis diary ahaha. Menulis diyakini pula sebagai bentuk terapi mental health. Seperti pada tulisan emak sebelumnya Healingmu Gak Usah Jauh-Jauh, Nulis Yuk .

Menulis secara professional pernah dilakoni dengan menulis buku antologi alias kumpulan tulisan beberapa penulis. Alhamdulillah sudah ada 4 buku antologi dan akan tambah 1 lagi tahun 2023 in syaa Allah.

Emak juga kerap membuat tulisan pendek berupa insight dari webinar atau seminar atau kajian ilmu lain yang di-upload di instagram atau facebook. Plis tengok ke @sarashijrah ya, alamat IG dan FB emak.

Selain itu belajar menjadi blogger juga dijabani untuk menaikkelaskan kualitas tulisan. Tulisan ini pun merupakan bagian tugas di Kelas Belajar Blogspedia bersama Coach Marita. Salah satu cara yang harus ditempuh untuk menambah jam terbang dalam berliterasi.

Relater

Kok relater ya..emm belum nemu istilah yang pas maafff. Intinya emak saras senang menjadi penghubung orang ke orang atau orang ke lembaga. Misal menjadi EO alias event organizer sebuah acara.

Local Environmental Activist

Lebih khususnya pejuang kompos sih ya. Karena lebih spesifik.  Meski bentuk peduli lingkungan yang lain seperti mengelola sampah rumah tangga juga masih terus diistiqomahkan.

Why kompos? Karena keseharian sebagai ibu di dapur pasti bersinggungan dengan sampah organik dari bahan makanan kan ya. Sampah atau bahasa halusnya sisa konsumsi rumah tangga adalah tanggung jawab kita. Sampah tak selesai dengan membuang pada tempatnya namun bagaimana mereka tak menjadi bagian yang menggunung unfaedah di TPA alias tempat pembuangan akhir sampah.

Ini butuh kemauan untuk mulai merubah pola pikir dan do something yang sederhana namun berdampak pada lingkungan. Lewat cara sederhana pilah sampah organik dan non organik, kita bisa cegah bahaya lingkungan. Mengapa? Karena mencampuradukkan sampah organik dan non organik akan menciptakan gas metan yang bisa meledak sewaktu-waktu dan membahayakan lingkungan.

Sedangkan kompos adalah cara kita membantu menguraikan sampah organic lebih cepat dan dapat dimanfaatkan kembali sebagai penyubur tanaman atas izin Allah.

Personal Brandingku

Lantas apa donk personal branding emak saras?

Bila diramu, emak adalah seseorang yang suka berbagi informasi utamanya parenting dalam bentuk komunikasi langsung pada orang per orang atau sekelompok orang  dan membagikan dalam bentuk tulisan. Mengapa parenting? Karena ilmu ini menjadi bagian denyut nadi sehari-hari. Ilmu yang selalu dibutuhkan dalam membersamai anak-anak tercinta. Ilmu yang harus di-up date karena zaman begitu cepat berubah dan tantangan dalam mendidik anak makin bertambah.

Parenting enthusiast bila boleh disebut seperti ini. Sangat mencintai dunia pendidikan anak dan terlibat dalam sharing langsung maupun lewat tulisan. Senang mengamati perilaku anak dan ingin maju bersama anak Indonesia.

Selain itu emak saras juga mengambil peran sebagai local environmental activist khusus di bidang composting. Masih terus memotivasi diri dan keluarga untuk bisa lebih peduli dengan sampah. Tantangan yang juga tak ringan karena kini gaya hidup mengarah ke bentuk yang makin praktis dan serba cepat. Sehingga banyak produk dihasilkan dengan kemasan yang justru menghasilkan emisi gas karbon dan sampah kemasan itu sendiri.

Value Pribadi

Ini penting. Karena tanpa value, tidak ada ruh atau spirit yang menguatkan semua niat baik. Value pribadi emak saras adalah bagaimana menjadikan hidup sebagai peluang beramal sholih. Bagaimana mengisi detik, menit, jam, hari dengan sesuatu yang membuat kita makin tunduk dan patuh pada perintah Allah dan menjauhi larangnya. Sehingga diri terus diisi dengan kebaikan yang mudah-mudahkan membuka pintu keberkahan.

Cara Mengoptimalkan Personal Branding

Personal branding bagaimanapun juga menjadi posisi tawar kita di ranah publik. Tidak selalu berkorelasi dengan nilai uang atau gaji tinggi ya. Justru bagi emak saras posisi tawar sebagai parenting enthusiast dan local envi activist adalah bagaimana kita konsisten mengusung value yang terkandung di dalamnya.

Selain itu emak juga kerap meminta feed back dari audiens, teman, atau relasi yang berhubungan dengan aktifitas di atas. Agar  dapat mengevaluasi apakah yang emak lakukan sudah sesuai harapan pribadi dan orang lain yang bersinggungan dengan output diri.

Cara lain agar bisa konsisten adalah dengan bergabung di komunitas yang sevisi dan meng-up grade ilmu dan skill.

Termasuk dalam menjaga keistiqomahan menulis blog, emak butuh bergabung dengan blogger yang punya ruh yang sama baik dalam pengasuhan dan pendidikan anak juga di bidang lingkungan.

Tak lupa tentu saja meminta petunjuk dan hidayah Sang Pemilik Jiwa Raga ini, Allah Subhanallu Wata’ala agar niat ini diluruskan dan dimampukan. Aamiin in syaa Allah.

Here we are, I’m a parenting enthusiast and local envi activist, what can I do for you? :)
Saras Hijrah
Seorang ibu pembelajar yang sadar akan kekurangan dirinya dan terus menempa diri menjadi seseorang yang bermanfaat bagi diri dan lingkungan

Related Posts

1 komentar

  1. Duh mb.. Merasa tertampar.. Apalah aku ini.. Hisk T_T

    BalasHapus

Posting Komentar